Total Tayangan Halaman

Senin, 06 Maret 2017

Rinduku Kepadamu Tak Pernah Berbatas


Ibu, kemarin aku rindu, hari ini juga, esok dan seterusnya juga akan begitu. Ibu jarakku dan jarakmu memang tak dekat, waktuku dan waktumu memang singkat, pertemuanku dan pertemuanmu tak panjang. Tapi rindu dan doaku tak pernah henti terucap.
Ibu, aku tertatih. Aku berjuang melawan perih, tentu tak sebesar perih pengorbananmu untuk kami anak-anakmu. Ibu, kami tahu kau lelah. Tapi demi kami kau kuatkan dirimu seribu kali, agar kau bisa menguatkan kami jutaan kali.
Ibu, maafkan aku jika terkadang aku lelah, aku terlalu sibuk dengan duniaku, dengan teman-temanku, dengan pekerjaanku. Namun disela sibukku tak lupa ku sebut namamu dalam doaku. Berharap Tuhan kita bermurah memanjangkan umurmu, menyehatkan ragamu, membahagiakan jiwamu, menjagamu sebaik mungkin selagi aku tak di sampingmu.
Ibu, kenangan-kenangan masa kecil itu kembali berkelebatan bagai kaset rusak yang diputar ribuan kali, namun berapa kalipun diputar akan selalu menyenangkan dan aku tak akan keberatan. Bagiku segala sesuatu yang ku lalui bersamamu selalu indah.
Ibu, maafkan jika putri bungsumu yang bandel ini sama sekali belum bisa membahagiakanmu atau malah sering menyusahkanmu. Ah, kau bahkan tak pernah mengeluh apapun tentang itu.
Ibu, tahukah kamu? Kau ibu terbaik nomor satu di dunia dan tiada duanya. Dan aku rindu
“Ingin ku dekap dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas, Ibu

Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas. Ibu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar